Potensi keuntungan investasi properti sangat menarik banyak investor. Namun, perlu pengetahuan untuk mendapatkan keuntungan investasi properti yang maksimal.
Salah satunya, Anda perlu membaca dan memahami aturan, regulasi dan undang – undang yang mengatur penggunaan properti dengan tujuan untuk mencari celah sehingga anda terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan investasi yang maksimal.
Untuk mendapatkan keuntungan dari properti secara maksimal ada beberapa cara, yaitu anda bisa mengikuti peraturan yang ada, anda merubah aturan jika mampu atau anda temukan pengecualian yang sah menurut hukum.
Terlalu banyak orang yang meremehkan aturan pemerintah.
Kenyataannya, aturan-aturan pemerintah inilah yang berlaku ketika orang-orang tersebut melakukan transaksi propertinya. Orang-orang yang tidak puas ini tidak mencari informasi yang detil terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.
Anda perlu mempelajari aturan pemerintah, developer atau manajemen properti dan aturan yang berkaitan dengan kontrak perjanjian yang mengatur properti anda.
Dengan pengetahuan anda, anda akan mendapatkan keuntungan dari peluang yang tidak dilihat oleh orang lain dan anda dapat menghindari keruwetan yang menjerat orang lain.
Jika anda tidak memahami aturan, anda akan melakukan kesalahan-kesalahan :
1. Kehilangan Keuntungan
Tujuan anda ketika akan merenovasi, mengelola, menyewa atau menjual properti anda adalah memperoleh manfaat dan keuntungan sesuai yang anda harapkan.
Namun, tanpa pengetahuan yang detil berdasar aturan yang ada mengenai apa yang “boleh/tidak boleh” terhadap rencana anda, anda dapat kehilangan keuntungan yang ingin anda capai. Ada kemungkinan rencana renovasi atau penggunaan properti anda bertentangan dengan undang – undang yang berlaku saat itu.
Contohnya, saat saya mendapatkan tawaran lahan murah di Kota Jogja yang rencananya akan saya pecah menjadi beberapa kavling siap bangun.
Menurut seorang teman, manajer produksi sebuah developer di daerah Sleman, saya harus mendirikan PT dan ijin developer. Karena belum siap, saya pun mundur.
Beberapa waktu berlalu, saya baru tahu bahwa aturan tersebut belum berlaku untuk wilayah Kota Jogja saat itu.
2. Kesalahan Membeli
Sebelum membeli, anda perlu pelajari apakah properti tersebut dibangun sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika tidak, pemerintah atau pembuat aturan mungkin akan mengharuskan anda melakukan renovasi besar yang berbiaya tinggi agar properti anda sesuai dengan aturan. Bahkan mungkin anda harus merobohkannya.
Seperti pengalaman saya ketika berburu lahan untuk kavling siap bangun di tepi sungai, Lahan tersebut hanya berjarak 1-2 meter dari Kali Code, Jogja. Aturan Garis Sempadan Sungai mengharuskan jarak bangunan dengan tepi sungai minimal 15 meter.
Sisa lahan yang ada setelah dikurangi Garis Sempadan Sungai tidak layak untuk dikembangkan menjadi kavling siap bangun. Alhamdulillah saya belum jadi membelinya, kalo tidak, bisa nombok.
3. Kesalahan Peruntukkan atau Fungsi
Peraturan pemanfaatan dan peruntukkan lahan atau tata kota menciptakan pembagian zona wilayah seperti zona pertanian, zona pemukiman, zona industri dan sebagainya.
Terkadang kita menemukan penawaran tanah atau rumah murah di area persawahan yang sejuk, hanya saja karena daerah tersebut termasuk zona pertanian sehingga akan sulit untuk mengurus perijinannya. Atau kita bisa melihat kasus pembangunan vila-vila di kawasan Puncak, Bogor yang notabene sebagai daerah resapan air.
Mungkin sebatas ini dulu yang bisa kita bahas. Semoga bisa memotivasi kita untuk lebih berhati – hati sebelum berinvestasi properti dengan memperhatikan peraturan yang ada demi memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Silakan jika ada yang ingin berbagi pengalaman.