Peluang Bisnis Homestay
Investasi properti dari dulu hingga sekarang menjadi daya tarik bagi investor. Banyak jenis bisnis dan investasi dalam bidang properti, salah satunya adalah bisnis homestay. Mungkin Anda adalah salah satu peminatnya dan sedang riset cara sukses bisnis homestay.
Namun seiring dengan munculnya pandemi covid19 sekarang ini membuat investasi properti secara umum menjadi terpuruk. Termasuk juga bisnis homestay. Dampak dari pembatasan pergerakan masyarakat sebagai upaya mengatasi pandemi ini.
Jadi, apakah peluang bisnis homestay benar-benar tertutup atau sangat kecil? Kami harap Anda tidak pesimis dulu ya, he..
Ada beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis homestay kita.

Tips Dari Sandiaga Uno
Beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno atau lebih dikenal dengan nama Sandiaga Uno memberikan tips. Yakni tips terkait cara sukses bisnis homestay.
Tips ini disampaikan ketika beliau melakukan kunjungan ke sebuah homestay yang berstandar kelas dunia.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa beliau adalah seorang figur pebisnis dan investor sukses di negeri ini. Apa saja tips beliau terkait bisnis homestay? Tertarik?
Berikut ini berita yang kami nukilkan dari kompas.com terkait kunjungan Sandiaga Uno ke sebuah homestay di kawasan Candi Borobudur.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga juga meninjau penginapan (homestay) yang ada di Balkondes Karangrejo.
“Ini mungkin salah satu homestay terbaik yang pernah saya lihat dengan standar kelas dunia,” kata Sandiaga di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (12/3/2021).
Ia juga menilai bahwa usaha kreatif di kawasan tersebut yang sudah mengadopsi teknologi, sehingga para pelaku sudah melek digital.
Sandiaga pun membagikan 3 tips untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah di masa pandemi Covid-19. “Terus optimistis, jangan pernah kita pesimis,” ujar Sandiaga.
Ia melanjutkan bahwa selain harus tetap optimis, semua pihak harus saling menyebarkan semangat.
Selain itu, Sandiaga juga memberi saran untuk buka peluang usaha melalui digitalisasi, ekonomi kreatif, berinovasi, beradaptasi dengan protokol kesehatan dan terus berkolaborasi. Kolaborasi melibatkan dunia usaha,institusi pendidikan, dan media.
Tips lainnya adalah menampilkan keunggulan. “Inilah unggulan kita. Desa wisata berkelanjutan. Jadi saya harapkan ini merupakan program unggulan kami di Kemenparekraf untuk menggiatkan kembali,” kata Sandiaga.
Ia juga berharap nantinya akan ada green zone di desa wisata, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman. “Apalagi desa wisata sudah mulai tersosialisasi CHSE (Cleanliness-Kebersihan), Health-Kesehatan, Safety-Keamanan, dan Environment Sustainability-Kelestarian Lingkungan),” ungkap Sandiaga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Sandiaga: Salah Satu Homestay Berkelas Dunia Terbaik Indonesia Ada di Magelang”
Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil dan pelajari dari ulasan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno terkait cara sukses bisnis homestay antara lain :
1. DIGITALISASI
Pada era digital ini, proses digitalisasi memegang peranan cukup besar dalam pengembangan sebuah bisnis. Hampir pada setiap lini bisnis bisa diterapkan.

Terlebih lagi pada masa pandemi ini. Banyak masyarakat lebih mengutamakan informasi melalui media digital, terutama media sosial. Dan selama pandemi ini peningkatan bisnis di bidang digital pun cukup signifikan.
Hal ini pernah disinggung oleh Sandiaga Uno pada awal pandemi. Sandiaga Uno menyampaikan jika masyarakat bisa bangkit dan memanfaatkan peluang yang ada. Yakni mengembangkan bisnis dan usaha di bidang digital dan kesehatan.
Salah satu sumber yang mengulas kembali pernyataan Sandiaga Uno terkait hal tersebut di sini.
Misalnya, dengan menggunakan pemasaran digital, yakni pemasaran online.
Cara pemasaran online tentunya akan lebih mudah meraih pangsa pasar bagi bisnis homestay kita. Anda bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bukan hanya lokal atau nasional, bahkan mancanegara.
Begitu pula dengan proses digitalisasi. Sosialisasi serta promosi jasa dan produk bisnis homestay kita lebih maksimal. Detil informasi baik melalui foto maupun video. Serta ulasan dan rekomendasi dari pelanggan sebelumnya sangat mendukung promosi kita.
Era digital ini, banyak konsumen ingin memperoleh lebih banyak informasi. Terutama ulasan dan rekomendasi sebelum mereka memutuskan untuk menentukan tujuan wisata dan tempat menginap mereka.
Riset tripbarometer beberapa tahun yang lalu menyebutkan bahwa 81% calon konsumen membutuhkan rekomendasi dan review. Mereka mencari rekomendasi dan review di beberapa penyedia layanan informasi terkait hotel dan penginapan.
Belum lagi kemudahan yang akan diperoleh apabila menerapkan digitalisasi pada bisnis. Kemudahan yang diperoleh, baik kita sebagai pengelola bisnis homestay maupun bagi konsumen.
Keberadaaan aplikasi atau software yang bersifat otomatis akan mempermudah pelayanan kepada konsumen. Sekaligus akan mengurangi beban kerja kita sebagai pengelola. Seperti proses pemesanan layanan dan produk atau proses pembayaran.
2. EKONOMI KREATIF
Tetap optimis untuk terus menggali dan mengembangkan berbagai potensi yang ada.
Sebagai awalan, kita bisa meniru dan memodifikasi inovasi -inovasi yang telah ada pada industri wisata ini. Kemudian kita sesuaikan dengan kondisi dan potensi yang kita miliki.

Ekonomi kreatif bergantung pada sumber daya manusia yang ada.
Proses belajar dan mengamati industri wisata yang sudah sukses akan memacu kreatifitas sumber daya manusia yang kita miliki untuk meniru dan berkembang lebih baik.
Pada masa ini, relatif cukup mudah untuk menggali ide dan materi untuk mengembangkan bisnis homestay kita. Penyedia layanan bisnis yang terkait serta institusi pendidikan dan riset cukup terbuka berbagi informasi yang kita perlukan.
Begitu pula dengan perkembangan era digital yang sangat pesat.
Kondisi ini menuntut sumber daya manusia yang kita milik menguasai pengetahuan digital. Sehingga bisa menciptakan fasilitas yang mendukung layanan dan produk utama kita. Serta mendukung proses informasi dan promosi.
3. BERINOVASI
Berawal dari meniru dan memodifikasi, kemudian kita mulai mencoba menemukan sendiri inovasi – inovasi yang bisa kita terapkan. Tentunya ini akan membutuhkan waktu apakah inovasi yang kita terapkan berhasil atau tidak.

Setidaknya, ini merupakan proses pembelajaran bagi kita untuk mengasah otak kita dan sdm kita. Terutama dalam menemukan inovasi-inovasi yang menguntungkan bisnis homestay kita.
Terkadang inovasi bukanlah sesuatu yang baru.
Namun bisa juga paduan beberapa keunggulan yang terdapat pada bisnis lain. Dengan catatan, memungkinkan untuk kita terapkan pada bisnis homestay kita.
4. BERADAPTASI

Pada saat ini, terutama pada masa pandemi, adaptasi yang paling penting adalah adaptasi dengan protokol kesehatan. Selain adaptasi dengan perkembangan dunia bisnis pada umumnya.
Dengan beradaptasi dengan protokol kesehatan ini, setidaknya kita tidak terjebak dalam pandemi yang berkepanjangan. Justru kita bisa menemukan celah-celah yang menguntungkan dalam mengembangkan bisnis homestay kita.
Memang industri pariwisata merupakan salah satu industri yang sangat terpukul dengan adanya pandemi ini. Dengan dibatasinya perjalanan dan pergerakan masyarakat sangat berpengaruh banyak terhadap bisnis homestay.
Namun tidak ada salahnya membuat terobosan bentuk layanan dan produk kita sebagai upaya adaptasi kita.
Misalnya, dari program work from home yang diterapkan oleh sebagian masyarakat kita modifikasi.
Kita bisa menawarkan work from homestay sebagai solusi. Solusi bagi keluarga untuk mengatasi kepenatan dan kebosanan mereka selama beraktivitas dan bertahan di rumah. Istilah pak Menteri Sandiaga Uno, work from destination, seperti pada artikel lainnya.
Program ini sekaligus merupakan penawaran sebuah bentuk pengalaman lain dalam menjalankan rutinitas sehari – hari. Mengapa tidak?
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Tripbarometer, oleh tripadvisor yang sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Di mana, 69% wisatawan berencana mencoba sesuatu yang baru.

5. BERKOLABORASI
Berkolaborasi merupakan bentuk sosial bagian dari sifat manusia. Hal ini merupakan salah satu upaya kita dalam beradaptasi baik mempertahankan atau mengembangkan bisnis homestay kita.
Dengan menggandeng berbagai pihak yang terkait dengan industri wisata, kita bisa bekerjasama untuk mengembangkan potensi bisnis homestay kita. Baik pengembangan dari segi layanan maupun produknya.

Sebagaimana poin-poin di awal, kita bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak penyedia layanan digital, misalnya.
Media sosial sangat berperan besar dalam proses sosialisasi dan pemasaran bisnis dewasa ini. Tentunya juga bisa diterapkan pada bisnis homestay.
Dengan menggunakan metode yang tepat, media sosial akan memberikan hasil yang maksimal dari tujuan sosialisasi dan promosi bisnis homestay kita.
Pada tahap berinovasi kita bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti konsultan bisnis wisata dan penginapan. Institusi pendidikan pun kerap memberikan andil berupa masukan yang membangun dalam industri wisata.
Kita bisa berkolaborasi dengan sesama penggiat bisnis wisata lainnya, seperti agen travel dan biro perjalanan, agen tiket pesawat dan kereta, event organizer atau penyedia layanan informasi penginapan.
Atau jika memungkinkan, kita bisa bekerja sama dengan sesama pelaku bisnis homestay atau penginapan lainnya. Hal ini sebagai upaya dalam mengembangkan produk atau mengembangkan pasar.
Beberapa bisnis tidak jarang mencoba merangkul kompetitor mereka. Sehingga mereka bisa menciptakan jaringan bisnis yang lebih luas dan kuat.
6. MENAMPILKAN KEUNGGULAN

Salah satu strategi dalam pemasaran produk dan jasa kita adalah menampilkan keunggulan bisnis homestay kita.
Sehingga kita perlu menggali potensi dan menetapkannya sebagai keunggulan yang ada. Hal ini merupakan bagian dari tahapan cara sukses bisnis homestay.
Mengapa konsumen layak mengunjungi homestay kita? Karena mereka akan mendapati jasa dan produk unggulan kita memenuhi tujuan mereka berwisata. Dimana jasa dan produk kita sebagai solusi bagi permasalahan atau kondisi mereka saat ini.
Dalam industri properti, terkenal dengan jargon lokasi..lokasi..lokasi. Oleh karena itu kita bisa mengawali bisnis homestay dengan menggali potensi sebuah lokasi.
Sebagaimana hasil riset tripbarometer bahwa tren wisatawan dalam menentukan tujuan wisata mereka karena didasari oleh budaya dan karakter masyarakat suatu daerah. Alasan kedua adalah karena adanya penawaran paket khusus.

Kita bisa memilih lokasi yang memiliki kriteria sesuai dengan hasil riset tersebut. Di negara kita jika membidik wisatawan lokal, ketika menentukan lokasi atau kota yang layak tidak jauh dari perkiraan yakni Bali, Jogja dan Bandung. Bahkan Sandiaga Uno pun menetapkan target pariwisata saat pandemi ini adalah wisatawan mancanegara.
Riset google menunjukkan bahwa ketiga daerah tersebut cukup diminati wisatawan. Pencarian rata-rata per bulan terkait informasi liburan menuju tiga daerah tersebut tertinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya.

Setelah keunggulan lokasi kita peroleh, misalnya kita sudah menentukan bisnis homestay di Jogja. Maka, langkah selanjutnya kita gali potensi yang lebih spesifik lagi, seperti keunggulan lokasi dengan area yang lebih kecil lagi.
Tentunya masih banyak lagi hal – hal yang bisa kita terapkan selain tips –tips di atas. Karena banyak pebisnis dan investor properti sukses skala internasional berbagi tips dan pengetahuan tentang cara sukses bisnis homestay.
Namun, sebagai awalan tidak ada salahnya kita mencoba menerapkan apa yang disampaikan Mas Sandiaga Uno, eh Pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut. Terutama supaya bisnis homestay kita bisa bertahan dan berkembang pada masa pandemi ini.
Untuk sementara ini coretan-coretan terkait dengan bisnis homestay sekian dulu. Lain waktu semoga bisa kita lanjutkan lagi dengan wacana yang berbeda.
Semoga bermanfaat dan memberikan motivasi bagi Anda. Salam investasi properti.
galerigriya.com, not just offering, but choosing the best investment.